Sejarah Sholat Lima Waktu dalam Agama Islam

Shalat telah dikenal sebelum kedatangan Islam. Bahkan Yahudi Arab dan Nasrani telah melaksanakan shalat pada loka ibadah mereka walaupun dalam bentuk yang berbeda menggunakan Islam. Dalam kitab al-Majalis al-Saniyah Syarh al-Arba’in al-Nawawiyah, Ahmad bin Hijazi menyebutkan secara singkat sejarah shalat lima saat yang sudah dikerjakan nabi-nabi terdahulu.

Nabi Adam merupakan Nabi pertama yang melaksanakan shalat subuh. Saat beliau baru diturunkan berdasarkan surga ke dunia, bumi masih gelap gulita. Nabi Adam merasa sangat ketakutan dengan kegelapan yang menyambutnya. Saat subuh menjelang dan surya mulai terbit, Nabi Adam melaksanakan shalat dua rakaat menjadi tanda syukur karena telah terbebas berdasarkan kegelapan malam & diberikan cahaya matahari menjadi gantinya.

Sholat Lima Waktu
Kewajiban Sholat Lima Waktu bagi setiap muslim.
Nabi Ibrahim adalah Nabi yg pertama yang mengerjakan shalat Dzuhur. Beliau melakukan shalat sebesar empat rakaat selesainya dia menerima wahyu berdasarkan Allah buat menyembelih puteranya, Nabi Isma’il yang diganti dengan seekor domba kurban. Sebagai rasa Syukur, Nabi Ibrahim shalat empat rakaat pada ketika surya telah tepat di atas ubun-ubun kepala.

Nabi Yunus merupakan Nabi pertama yg mengerjakan shalat ‘Asar. Beliau melaksanakan shalat empat rakaat sesaat sehabis keluar dari perut ikan paus. Shalat ini menjadi rasa syukurnya kepada Allah karena telah terbebas dari pada perut ikan paus & kegelapan yang telah menutupi mata selama ini. Nabi Yunus mendirikan shalat ini saat ketika sudah memasuki saat shalat ‘Asar.

Nabi Isa merupakan Nabi pertama yg mengerjakan shalat Magrib. Beliau melaksanakan shalat tiga rakaat pada waktu matahari sudah terbenam. Nabi Isa melakukan shalat ini sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Allah karena sudah diselamatkan berdasarkan kejahilan kaumnya sendiri.

Nabi Musa adalah Nabi pertama yang mengerjakan shalat Isya’. Ketika dalam perjalanan berdasarkan Madyan menuju Mesir, Nabi Musa beserta istrinya, Shafura, takut tentara Fir’aun akan menemukannya & menyerahkannya dalam Fir’aun yg zalim. Kegundahan Nabi Musa akhirnya didengar Allah. Seketika Allah menghilangkan rasa galau itu berdasarkan hati Nabi Musa. Sebagai rasa syukur, Nabi Musa mendirikan shalat empat rakaat dalam ketika malam hari.

Pada insiden Isra’ dan Mi’râj, Allah Saw memerintahkan Nabi Muhammad Saw untuk menyempurnakan kelima shalat ini pada lima waktu yg wajib dilaksanakan satu hari satu malam. Peristiwa Isra’ dan Mi’râj ini sebagai awal kewajiban shalat lima saat yang diwajibkan bagi seluruh umat Islam.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sejarah Sholat Lima Waktu dalam Agama Islam"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung.
Silahkan memberi Komentar, Kritik, dan Saran terkait postingan.
Jangan lupa dibagikan jika postingan ini bermanfaat.

Catatan:
1. Komentar dimoderasi dan tidak semuanya dipublikasi.
2. Komentar yang tidak relevan dan/atau terdapat link tidak akan dipublikasikan.
3. Centang kotak Notify me untuk mendapatkan notifikasi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel