Mau tahu bagaimana format iklan lowongan kerja atau loker era awal di indonesia? simak iklan berikut ini.
“DAG INLANDER .. HAJOO URANG MELAJOE .. KOWE MAU KERDJA??? GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE PERLU KOWE OENTOEK DJADI BOEDAK ATAOE TJENTEK DI PERKEBOENAN-PERKEBOENAN ONDERNEMING KEPOENJAAN GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE DJIKA KOWE POENJA SJARAT DAN NJALI BERIKOET:
- Kowe poenja tangan koeat dan beroerat.
- Kowe poenja njali gede.
- Kowe poenja moeka kasar.
- Kowe poenja tinggal di wilayah Nederlandsch Indie.
- Kowe boekan kerabat dekat pemberontak-pemberontak ataoepoen maling ataoepoen mereka jang soedah diberantas liwat actie politioneel.
- Kowe beloem djadi boedak nederlander ataoepoen ondernemer ataoe toean tanah ataoe baron eropah.
- Kowe maoe bekerdja radjin dan netjes.
Untuk meraka yang berminat mengambil pekerjaan di atas, iklan tersebut melanjutkan pengumumannya:
KOWE INLANDER PERLOE DATANG KE RAWA SENAJAN. DI SANA KOWE HAROES DIPILIH LIWAT DJOERI-DJOERI JANG BERTOEGAS:
- Keliling rawa senajan 3 kali.
- Angkat badan liwat 30 kali.
- Angkat peroet liwat 30 kali.
Kowe mesti ketemoe Mevrouw Shanti, Meneer Tomo, en Meneer Atmadjaja. Kowe nanti akan didjadikan tjentenk oentoek di Toba Buleleng, Borneo, Tanamera Batam, Soerabaja, Djakarta, en Riaoeeiland. Governement Nederlandsch Indie memberi oepah:
- Makan 3 kali per hari dengan beras poetih dari bangil.
- Istirahat siang 1 uur
- Oepah dipotong padjak Governement 40 percent oentoek wang djago.
Haastig kalaoe kowe mahoe ... per tanggal 31 Maart 1889 Niet Laat te Zijn Hoor. Batavia 1889 Onder de naam van Nederlandsch Indie Governoer Generaal H.M.S Van den Bergh S.J.J de Gooij.
Iklan yang tercatat sebagai lowongan pertama di Indonesia dirilis pada 1889. Iklan tersebut dikutip dari koran asli bertahun 1889, yang diambil dari perpustakaan nasional.
Adapun pekerjaan yang ditawarkan adalah sebagai budak atau centeng di perkebunan milik pemerintah kolonial belanda.
 |
Iklan Botol Cebok | Contoh Iklan Zaman Dulu. |
Syarat utama untuk mendaftar sebagai calon pekerja antara lain tenaga kuat, berani dan wajahnya seram. Persyaratannya adalah mampu keliling rawa Senaya tiga kali sehari, push-up lebih dari 30 kali sehari, sit-up lebih dari 30 kali.
Kompensasi yang didapat berupa makan tiga kali sehari dan istirahat siang satu jam. Sementara gajinya akan dipotong 40 persen.
Sejak itu, di Indonesia berkembang yang namanya periklanan dalam beragam bentuk. Pada 1930-an, banyak poster dan papan reklame ditempel di panel samping gerobak sapi yang hilir mudik mengangkut barang.
Kebanyakan papan reklame itu dicetak di atas lembar pelat seng atau logam yang cukup tebal. Banyak pula yang dilapis enamel agar tahan lama.
Setelah 1948, ketika scotchlite ditemukan, banyak papan reklame yang menggunakannya. Kelebihan schochlite adalah mampu memantulkan cahaya dengan efek mengagumkan.
Ketika itu, produk yang paling banyak diiklankan adalah ban sepeda dari Goodyear dan Michelin, produk sabun dan tapal gigi dari Unilever, limun (soda pop) merek lokal dan produk rokok berbagai produsen, termasuk cerutu impor.
Meski pada zaman itu media iklan sangat terbatas, kreativitas untuk beriklan secara jitu di media konvensional tidak terhambat.
Hingga kemudia dunia periklanan semakin maju. Muncullah transit advertising. Pada tiap sisi bus dan kendaraan umum dipasang panel iklan.
Juga ada spanduk yang ditarik pesawat terbang rendah dan bahkan penutup velg roda (hubcaps) ataupun pada lampung punggung taksi.
Iklan juga muncul di berbagai harian atau media massa yang terbit ketika itu. Beberapa nama koran besar pada masa tersebut antara lain Bataviaasch Nieuwsblad, Nieuws van de Dag, Java Bode (Batavia), Preanger Bode (Bandung), De Locomotief (Semarang), Nieuwe Vorstenlanden (Solo), Soerabaiasche Courant (Surabaya), Makassararsche Courant (Makasar), Tjahaja Siang (Manado), Sumatra Post (Medan) dan Soematra Bode (Padang).
Pada zaman selanjutnya, iklan mulai hadir lewat media radio, diproyeksikan di geudng bioskop atau ditampilkan melalui pertunjukan keliling (mobil propaganda).
Di Indonesia, radio sudah dikenal sejak awal abad ke-20, atau tidak lama setelah Guglielmo Marconi menemukan gelombang suara dan mengembangkannya untuk alat komunikasi radio telegrafis - dan kemudian berkembang lagi menjadi pemancar dan penerima gelombang radio.
Radio Nederland Wereldomroep memancarakan siaran ke seluruh dunia sejak 1920-an. Ini adalah siaran yang paling digemari kaum elite, khususnya orang Belanda di Nusantara. Radio swasta baru hadir di Indonesia sekitar akhir 1960.
Berselang beberapa lama, muncul fenomena yang populer disebut “radio amatir”. Ini berawal dari keisengan mahasiswa di Bandung mengudara dengan pemancar sederhana berkekuatan rendah. Ketika “radio amatir” semakin marak, para pengiklan melihat itu sebagai peluang.
Salah seorang perintis pengguna radio amatir di Indonesia sebagai media iklan adalah Ajinomoto. Namun, kemudian muncul Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1970, yang mewajibkan semua stasiun radio siaran swasta dipayungi badan hukum berbentuk perseroan terbatas.
Sejak saat itu, istilah “radio amatir” berubah menjadi “radio siaran swasta niaga”. Begitulah sejarah iklan pertama yang kini semakin kreatif, beragam dan canggih medianya.
Selain pembahasan iklan loker diatas, berikut ini juga kami sajikan beberapa temuan kami mengenai contoh-contoh iklan di zaman dulu.
Beberapa diantaranya cukup lucu jika dibandingkan dengan iklan zaman sekarang.
Penasarankan?? langsung coba lihat gambar-gambarnya berikut ini.
Scroll sampai habis ya...
 |
Iklan Cangkul |
 |
Iklan Bier Hitam |
 |
Iklan Bedak Anti Gatal |
 |
Iklan Tusbol |
 |
Iklan Tudju Angin |
 |
Iklan Bintang Tudjuh |
 |
Iklan Ovaltine |
 |
Iklan Ban Sepeda Good Year |
 |
Iklan Blue Band |
 |
Iklan Mobil Fiat |
 |
Iklan Pepsodent |
 |
Iklan Rokok |
 |
Iklan Rokok Kretek |
 |
Iklan Sabun Lifebuoy |
 |
Iklan Shampoo Sunsilk |
 |
Iklan Sabun Tjap Tangan |
 |
Iklan Tembakau Muntilan |
 |
Iklan Obat Tjap Koepoe-koepoe |
 |
Iklan Kutang Bengawan Solo |
 |
Iklan Obat Gardan |
 |
Iklan Obat Sakit Kepala |
 |
Iklan Sempak Firaoen |
 |
Iklan Djamoe Habis Beranak |
 |
Iklan Korek Api |
Bagaimana pendapat kalian mengenai serangkaian Gambar Iklan Tempo Dulu? Cukup menarik bukan?
Jika kalian ada komentar terkait postingan silahkan sampaikan di kolom komentar di bawah ya. Jangan lupa juga untuk membagikan postingan ini.
Sekian.
0 Response to "Sejarah Iklan Loker (Lowongan Kerja) di Indonesia"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Silahkan memberi Komentar, Kritik, dan Saran terkait postingan.
Jangan lupa dibagikan jika postingan ini bermanfaat.
Catatan:
1. Komentar dimoderasi dan tidak semuanya dipublikasi.
2. Komentar yang tidak relevan dan/atau terdapat link tidak akan dipublikasikan.
3. Centang kotak Notify me untuk mendapatkan notifikasi.